Sore itu kulihat suamiku mondar mandir keluar masuk ruangan dengan wajah
murung. Aku tahu sebabnya, dia tidak diterima dalam seleksi masuk S-2 di sebuah
lembaga pendidikan yang dia inginkan, walaupun hasil test dia terbaik dari
hasil tes peserta yang lain, dengan alasan suamiku telah diterima di lembaga
lain yang masih ada dalam satu naungan.
Suatu
hal yang sangat wajar bila dia kecewa. Namun aku mencoba untuk menghibur walau
aku sendiri merasakan kesedihan yang sama, dengan mengatakan: "Sudahlah Bi,
Insya Allah ada hikmahnya. Mungkin ini pilihan yang terbaik dari AllAh buat kita".
Suamiku pun
berusaha untuk melapangkan hati, berusaha menghilangkan kekecewaan, dan
menjalani pilihan Allah itu dengan sungguh-sungguh. Dengan rasa yakin, Allah pasti
memberi yang terbaik.
Benar
saja, dalam perjalanan kuliah, Allah memberikan kepada suamiku tempat kerja
yang memungkinkan untuk memperoleh beasiswa belajar. Padahal sekiranya suamiku
diterima di lembaga yang dia inginkan, tidak ada program beasiswa di sana,
walaupun diakui secara kualitas pendidikan di lembaga tersebut mungkin lebih
baik.
Beberapa
bulan sebelum beasiswa turun, negeri ini dilanda krisis ekonomi. Segala kebutuhan
pokok naik, biaya transport naik, dan usaha yang dirintis suamiku tidak lancar.
Apabila suamiku diterima di lembaga pendidikan yang dia inginkan, mungkin
study-nya tidak selesai, dan pekerjaanpun lepas entah kemana.
Inilah
sekilas pengalaman pribadi kami, yang mungkin dapat diambil hikmahnya. Bahwa,
seringkali kita sulit menerima kenyataan yang ditentukan oleh Allah Sang Penguasa
kepada kita. Hingga kita banyak berkeluh kesah, memendam kekecewaan
yang panjang dan bersu’udzon kepada Allah. Bahkan ada yang sampai berani mengatakan,
Allah tidak adil (na’udzu billahi min dzaalik).
Demikianlah,
kehidupan kita senantiasa diwarnai dengan kejadian yang senantiasa
berpasangan.
Ada senang ada susah, ada kesuksesan ada kegagalan. Yang sering kali kita tidak
mengerti dan tidak mampu memahami hikmah dibalik setiap peristiwa. Yang
kesemuanya mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur atas setiap
rahmat yang dianugerahkan kepada kita, dan bersikap sabar dalam setiap ujian.
Kita
harus meyakini sepenuhnya bahwa Allah Pencipta kita, lebih Tahu mana yang
terbaik
bagi kita. Apa saja yang kita inginkan dan kita senangi, belum tentu baik
menurut pandangan Allah. Sebaliknya, apa yang tidak kita inginkan dan tidak kita
senangi belum tentu buruk untuk kita, menurut pandangan Allah.
"Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang
kamu tidak mengetahui" (QS Al Baqoroh : 216).
Sehingga,
seharusnyalah kita sebagai ummat-Nya selalu menggantungkan diri kepada-Nya.
Mengkomunikasikan segala keinginan kepada-Nya. Memohon petunjuk dan bimbingan
untuk dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk, dan selalu berprasangka
baik kepada Allah atas segala ketentuan yang ditetapkan.
Menyertakan
do’a dalam setiap usaha. Dan lapang dada, tawakkal kepada Allah
terhadap
segala yang terjadi. Sehingga kehidupan ini akan menjadi nikmat dijalani.
Nikmat yang dianugerahkan-Nya akan menambah ketaatan kita, dan cobaan yang
diberikan akan menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya.
"Robbi
awzi’nii an asykuroo ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya
wa
an a’mala shoolihan tardhoohu wa ad khilnaa birohmatika fii ‘ibaadikashshoolihiin”.
Ya
Robb kami, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau
anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk
mengerjakan
amal shaleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh. (QS An Naml:19).
==========
Catatan
(Moderator - KisahHikmah@YahooGroups.Com):
Penulis
- Ummu Shofi / ari_aji_astuti@yahoo.com
Sumber - www.eramuslim.com, 20 Maret 2003
Insya
Allah, Bermanfaat dan dapat dipetik Hikmahnya.
Wallahua'lam
bishshowwaab
Wassalaamu'alaikum
Wr Wb
Ikutan
Yuk: KisahHikmah_subscribe@YahooGroups.Com
Link unduh Ebook Allah Lebih Tahu Yang Terbaik Buat Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar