Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Malam itu, tepatnya tanggal 12 Juli 2003, aku beserta papa-mama, keluarga kakak- kakak dan juga teman-teman lainnya berkumpul dengan hangat di rumah yang sudah 15 tahun aku tempati. Malam itu pula aku telah mempercantik diri dengan menggunakan stelan baju baru yang telah aku beli seminggu sebelumnya di salah satu plaza di daerah Jakarta. Malam itu juga semua berkumpul dengan khidmat, duduk di sebuah ruang tamu yang kecil, berkeliling saling tatap menatap. Perut kami semua lapar, karena memang kami menunggu tibanya saat makan malam.
Aku menyadari sesuatu hal. Malam itu merupakan malam pertama dimana pada tanggal itu aku mengenakan stelan pendek berupa rok span diatas lutut dan kemeja strech dan sexy. Tak pernah aku mengenakan pakaian seperti itu di hari yang special ini, hari ulang tahunku, yang dirayakan satu hari sebelumnya. Aku lahir tanggal 13 Juli 1978. Jadi usiaku kini sudah menginjak 25 tahun, yang berarti aku sudah seperempat abad lamanya hidup di dunia ini. Biasanya tiap tahun aku merayakan ulang tahun bersama orang keluarga, aku selalu mengenakan pakaian muslim, tertutup dan berjilbab. Itu semua dikarenakan kita semua membaca Surat Yasin terlebih dahulu, kemudian Tahlilan dan baru salam-salaman yang diakhiri makan malam.
Aku hanya ingin terlihat beda saja malam itu. Aku ingin kelihatan seperti gadis-gadis lainnya yang telah menginjak usia 25 tahun. Maka itu aku membeli pakaian mini dan sexy tersebut.
Acara dimulai dengan pembacaan doa terlebih dahulu. Papa ku lah yang menjadi imam untuk membacakan doa tersebut. Rencananya memang kami akan tahlilan dulu, tapi mengingat waktu sudah terlalu malam dan perut kami terasa lapar, maka tahlilan dan pembacaan surat yasin bersama itu gagal. Disela-sela papa membacakan doa, aku menangis. Disela-sela papa berpidato mengenai aku waktu aku kecil pun, aku menangis. Tak kuat hati ini rasanya jika mengenang 25 tahun sudah aku hidup bersama mereka. Aku pernah membuat mereka tertawa, sedih bahkan kesal. Maafkan aku Papa, maafkan aku Mama...
Ini kisahku ... 25 tahun yang lalu ...
Aku merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Aku terlahir dari seorang Bapak yang hanya bekerja di sebuah pabrik Honda Motor. Bapak hanyalah seorang kuli yang selalu mengangkat body-body motor jaman dahulu. Bapak hanya seorang pemuda yang hanya lulusan SMA. Ibu ... beliau hanya lah seorang wanita yang mungkin hanya lulusan SMP. Bapak bertemu dengan Ibu pada saat Ibu telah menjanda dan memiliki seorang putra.
Diakhir tahun 1977, Ibu diketahui mengandung lagi. Itulah aku. Zaman lagi susah. Pekerjaan tak menentu. Ibu sakit-sakitan dan jarak usia anak-anaknya pun tidak terlalu jauh. Lalu datanglah kakak perempuan dari Bapak ku. Kakak bapak ku itu telah lama mendambakan anak perempuan. Maklum, beliau hanya memiliki 2 orang anak laki-laki. Kakak bapak ku pernah hamil lagi. Tapi sayang, tubuhnya tidak mampu lagi untuk memproduksi. Akhirnya mereka membuat keputusan. Kakak perempuan bapakku tadi beserta dengan suami dan juga Ibu ku membuat perjanjian. Perjanjian itu isinya adalah, "Jika anak yang kau kandung ini adalah perempuan, izinkan kami untuk merawatnya."
Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Hingga tibalah 9 bulan bayi yang ada di dalam rahim Ibu itu keluar, tepatnya tanggal 13 Juli 1978. Putih, cantik dan manis, lucu lagi. Mereka menamainya Siti Rani. Perjanjian sudah dibuat dahulu, mau tak mau mereka harus merelakan putrinya yang baru berusia 3 bulan itu lepas dari mereka. Rani akhirnya dibesarkan oleh keluarga yang lebih mampu dari pada keluarga aslinya. Nama pun dirubah, bukan Siti Rani lagi. Namaku kini Rani Chusnul Chotimah, dengan tanggal lahir 13 Mei 1978. Penasaran kenapa tanggal lahirnya diubah? Itu di karenakan tanggal lahirku sama dengan tanggal lahir ibuku menurut kalender Jawa. Biasa... Kepercayaan aja... Katanya salah satu akan 'kalah' jika hidup bersama, entah Ibu atau anaknya duluan.
17 tahun mereka menyembunyikan titik kebenaran itu. 17 tahun aku selalu menganggap ibu kandungku sebagai ibu susu, yang pernah menyusui aku di kala mama ku sakit. 17 tahun juga aku selalu menganggap bahwa ibu dan bapak ku adalah Pak lek dan Bu lek ku. Papa membongkar semuanya sebelum aku merayakan ulang tahun ku. Hati ku teriak...! Sesampainya aku dan Papa jalan-jalan, aku langsung lari menuju ke arah Mama. Aku tanya pada beliau, "Kenapa Aku?" Mama menangis. Mama sedih, tapi aku bisa memahaminya. Aku faham, Mamaku itu keadaannya lemah. Aku faham kalau Mamaku sangat ingin memiliki anak perempuan. Aku faham, dengan kasih sayang mereka lah aku bisa tumbuh menjadi seorang perempuan yang kuat.
Papa adalah seorang Dosen Bahasa Inggris di STAN, beliau juga mengajar di perusahaan-perusahaan lain, sedangkan Mama hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki kegiatan sosial sebagai Ketua Bidang Sosial Nadlatul Ulama. Kakak-kakakku yang laki-laki pun tak mau kalah pendidikannya dengan mereka sebagai orang tuanya. Berbeda dengan keluarga kandungku. Bapak dan Ibu dapat hidup dengan hasil menyewakan kontrakan, wartel, dan rental komputer. Tapi aku tidak pernah menyesalinya. Aku sayang dengan mereka semua. Papa ... Mama ... Bapak ... Ibu ... Kalian adalah orang tua ku.
Sabtu malam, 12 July 2003
Semua berkumpul di rumah Papa, termasuk Bapak, Ibu, dan kakak2 ku semua, baik yang kandung atau pun yang bukan. Tapi mereka adalah KELUARGA ku yang aku cintai. Mereka semua sudah berkeluarga, adikku juga. Adik kandungku telah menikah hampir 2,5 thn dan telah memiliki seorang putra yang sekarang berusia 2 tahun. Hanya keluarga saja yang datang dan juga 1 orang teman laki-laki yang baru aku kenal 3 bulan lalu.
Di ruangan itu Papa mulai bercerita kembali seakan tak ada bosannya tentang masa kecil aku yang telah diangkat olehnya. Ibu ku terlihat sedih di wajahnya. Menyesalkah ? Aku tidak tahu. Mungkin kalau teman-teman lain jika merayakan ulang tahun ke 25, mereka akan merayakan secara besar-besaran. Tapi tidak pernah ada kamus di rumah ku untuk mengadakan acara seperti itu. Acara khidmat, mulai dari pidato, pembacaan doa dan sungkem kepada 4 orang tua yang telah berjasa dalam hidupku.
Teman-teman semua...
Senang bergabung dalam group ini. Senang berada dalam lingkungan yang baru. Senang mendapatkan kawan-kawan yang baru. Semoga group yang baru ini tidak mengurangi anggota, tapi malah memperbanyak anggota-anggotanya.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Best Regards,
Rani Chusnul Chotimah
==========
Catatan (Moderator - KisahHikmah@YahooGroups.Com):
Penulis - Rani Chusnul Chotimah, rani@ate.gpi-g.com
Sumber - Pengalaman Pribadi
Insya Allah, Bermanfaat dan dapat dipetik Hikmahnya.
Wallahua'lam bishshowwaab
Wassalaamu'alaikum Wr Wb
Ikutan Yuk: KisahHikmah_subscribe@YahooGroups.Com
Link unduh Download Ebook Kisah ku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar